Senin, 25 Juli 2011

Ikhlaskan dan Relakan Saja

Dunia memang fana', ya begitulah kenyataanya.
Mungkin diantara kita tidak jarang, dan bahkan sering sekali merasakan kekecewaan, kecewa dengan teman, kecewa dengan pacar, kecewa dengan saudara, bahkan terkadang kita juga kecewa dg orang tua yg sudah berjasa besar kepada kita. Jangankan cuma orang tua, dengan keputusan Tuhan saja kadang kita tidak terima, kita protes ketetapanNya, Pantaskah kita melakukanya? Jawabnya pasti 'TIDAK'.

Hidup penuh liku-liku, penuh warna, pnuh gaya, dan penuh dengan bermacam-macam problema, kadang kita senang kadang juga susah, kadang kita bahagia kadang juga sengsara, za memang bgtulah kenyataanya.
Kecintaan kita terhadap dunia kadang sering membuat kita lupa, lupa bahwa sebenarnya itu semua terjadi dibawah Kuasa dan KehendakNya, kuasa Tuhan Yang Maha Menciptakan segalanya.

Setiap kejadian pasti ada hikmahnya, setiap peristiwa pasti ada maksud dan tujuan tertentu dari Allah SWT.
Kita semua pasti pernah merasakan bagaimana rasanya ketika kita sedang mendapatkan atau sedang memiliki sesuatu yang mungkin sangat kita dambakan, sangat kita impikan, beberapa saat sebelum kita puas membanggakan dan sebelum kita puas memilikinya, tiba-tiba hilang, ntah hilang karena di ambil orang atau hilang karena dipinjam oleh orang dengan jangka waktu yg terlalu lama hingga kemudian tidak dikembalikanya, atau mungkin hilang dari sisi kebagusannya, atau rusak fisiknya, bila sudah demikian apa yang kita rasakan? marahkah kita? kecewa pasti. Tapi tenang kita masih punya Tuhan, Dialah Yang Maha Kaya, Maha punya segala-galanya. Barangkali dengan kejadian2 semacam itu kita di ingatkan oleh Tuhan supaya kita bisa lebih ikhlas dan rela, Ikhlas dan rela menerima segala yang diberiNya dan juga Ikhlas dan rela melepas semua yang diambilNya. Karena kita hanyalah seorang hamba, seorang hamba yang pada dasarnya tak berpunya apa-apa, kecuali hanya karena kasihNya dicukupkan apa yang menjadi kebutuhan kita, hanya karena sayangNya digenapkan keperluan kita; kasih, sayang, cinta, jasmani, rohani, dan materi semua Dia beri. Dan jikalau Dia hendak mengambilnya kemungkinan itu memang tak baik untuk kita, mungkin itu memang bukan butuh kita, mungkin itu memang bukan perlu kita, dan mungkin tak akan baik jika tetap ada pada kita.
Dan Dia yang tahu apa-apa yang terbaik untuk kita, hanya Dia yang tahu persis tentang itu semua, maka marilah kita semua belajar untuk lebih ikhlas dan rela, ikhlas dan rela menerima yang Dia beri, dan Ikhlas dan rela melepas segala yang diambilNya. Maka dari itu sudah sepantasnya bila kita mengatakan Ikhlaskan dan Relakan Saja.
Wallahua'lam,

Jumat, 08 Juli 2011

Tulisan Pak Mario

Ketegasan adalah pemaksaan untuk kebaikan.

Jika bukan untuk kebaikan, pasti karena keburukan.

Ketegasan adalah pemaksaan dengan kasih sayang.

Jika tidak berkasih-sayang, pasti karena ketamakan.

Ketegasan adalah kejujuran yang berani.

Jika tidak tegas, pasti karena tidak jujur.

Dan jika tidak berani, pasti karena palsu.

Adikku, jika engkau memimpin,
apa pun yang terjadi dan kau hadapi, tegaslah!

Mario Teguh